Terus Terang Saya Kaget saat membaca
berita media online RiauTerkini.Com tertanggal 7/8/2014 yang berjudul “HAM juga Diduga Cabuli Putri Seorang Tokoh Riau” Seakan Tak percaya
Sosok Berinisial HAM itu ialah pemimpin yang baru saja diamanahkan oleh Rakyat
Riau untuk melakukan perbaikan dan perubahan pada Masyarakat Riau.
Entah apa yang ada di pikiran
Gubernur Riau, Atuk Anas begitu beliau akrab disapa rakyat riau, saat itu ketika
melakukan hal tak senonoh pada perempuan yang tak lain merupakan putri Tokoh
Pendidikan Riau Soemardi Taher.
Pemimpin yang harapannya memberikan
keteladanan pada masyarakat riau, pemimpin yang yang sekiranya kami anggap
sebagai orang tua terlebih atuk anas dari segi umur sudah terbilang sepuh
semestinya memberikan keteladan moral pada kami generasi muda yang nantinya
akan meneruskan masa depan riau.
Namun apa yang dilakukan Atuk Anas,
saya kira selaku Generasi Muda tentu keterlaluan. Terus Terang Saya tak habis pikir
apa yang ada dalam pikiran atuk saat itu yang dalam usia seharusnya
memperbanyak amal.
Terus terang hingga saat menulis
tulisan ini Saya masih meragukan kebenaran apakah Benar Atuk Anas Melakukan
Perbuatan yang tak senonoh seperti itu. Walau perbincangan dipublik riau telah
sangat meluas. Saya Pikir Rasanya tidak mungkin, terlebih lagi saya mencoba kembali
mencari kebenarannya, dengan mencari pemberitaan klarifikasi oleh Atuk Anas
sendiri. Saya temukan pemberitaan klarifikasi tersebut di riauterkini.com
tertanggal 10/08/2014 berjudul “Gubri
Annas Bantah Tudingan Cabuli Sejumlah Wanita”
Jika memang apa yang diklarifikasikan oleh atuk anas
bahwa tuduhan asusila tersebut tidak benar dikarenakan ada modus pemerasan
kepadanya atau fitnah sebagai Generasi muda “Saya Akan Bela anda”
Tetapi Jika informasi itu benar “Sebagai Generasi
Muda” Saya tentu kecewa dan marah dan Siap membela para perempuan yang telah
anda rendahkan harga dirinya itu
Dalam politik, memang ada adagium
populer yang kebenarannya bisa mendekati sahih. Power tend to corrupt, and
absolute power corrupt absolutely atau seseorang yang memegang kekuasaan, ia
memiliki kecenderungan untuk melakukan penyelwengan. Dan barang siapa yang
memiliki kekuasaan mutlak, maka pasti ia akan menyalahgunakan kekuasaannya.
Sepertinya, Atuk anas termasuk didalamnya.
Dengan kekuasaan besar yang dimiliki, sehingga Nekat melakukan apa saja, Seperti
berkata Kotor terhadap teman-teman wartawan beberapa waktu lalu, termasuk
melakukan aksi pelecehan seksual terhadap perempuan terhormat !
Belum lagi reaksi atuk di saat Ulang
Tahun Provinsi Riau dimana mahasiswa memberikan Al –Quran yang atuk tanggapi
dengan mengatakan “Jangankan Presiden BEM, Presiden RI Saja Tak saya pedulikan”
Sadarkan Atuk anas bahwa kami
Mahasiswa sebagai Generasi Muda Penerus Riau Kedepan semestinya anda pedulikan,
dan anda perhatikan bahkan diberikan keteladanan yang baik.
Atau haruskah kami sebagai mahasiswa
akan menjadi ancaman bagi Kelupaan Atuk sebagai mandataris Rakyat Riau !!
bukankah Kedaulatan itu ada ditangan Rakyat ?
Apakah atuk tak menyadari bahwa kini
zaman sudah berubah. Ini Bukan eranya lagi masyarakat Takut mengkritik bahkan
tak kan segan-segan menghujat Penguasa yang bertindak menyimpang, termasuk
melakukan tindakan-tindakan yang jauh dari cerminanan moralitas.
Yang perlu disadari oleh pejabat
politik saat ini, zaman sudah terbuka. Dengan periode kebebasan pers saat ini,
tak akan ada satupun pejabat politik yang lepas dari pengawasan. Tak ada lagi
kepala daerah yang bisa mengeluarkan kebijakan maupun bertindak semuanya tanpa
ada pengecekan dari publik.
Atuk anas hendaknya belajar. Pun
demikian halnya dengan kepala daerah yang lain. Era kebebasan pers, semestinya
dijadikan bahan evaluasi untuk memperbaiki kinerja dengan jiwa kenegarawanan, memperbaiki
moral agar menjadi teladan bukan dengan menyikapi dengan arogansi kekuasaan bak
preman pasar yang menyebabkan hancurnya dirinya sendiri.
Saatnya kita semua berkaca dan
merenung, Semoga Apabila Atuk Anas Maamun yang kami muliakan juga membaca tulisan saya ini dapat merenungkannya
secara mendalam
Tertanda : Ary Nugraha, S.IP
Ketua Umum HMI Cabang Pekanbaru