Kalau bicara politik tidak terlepas
dari hal-hal yang berbau demokrasi, korupsi, birokrasi, basa-basi dan banyak
si-si lain. Suatu pemerintahan, organisasi bahkan cintapun mengandung
unsur-unsur politis, sehingga politik adalah "nyawa" dari semua itu,
tanpa politik seperti membuat minuman kopi dengan air dingin hehehe.
Cinta mengandung unsur politis,
benarkah? iya menurutku :). Strategi ketika mencoba mendekati dan mengambil
hati seseorang tuk menjadi kekasih adalah langkah-langkah politis walaupun
kadang cinta itu mengalir sendiri meski tanpa harus diatur sedemikian rupa
:).
Itulah yang membedakan cinta dan
politik, dimana cinta adalah ketulusan sedangkan politik tidak sama sekali.
Kalau ada yang bilang politik itu kejam iya, sama juga seperti cinta yang bisa
berubah kejam dan menyakitkan ketika asa tidak terwujud :).
Berpolitik memang harus dengan cinta
yang tulus, bukan sekedar basa-basi atau karena uang. Namun berpolitik juga
jangan karena cinta, karena akan menyebabkan tujuan jadi berubah hehehe. Atau
yang lebih parah bercinta dengan politik, sehingga menghalalkan segara cara
untuk memuaskan kepentingan pihak-pihak yang diajak bercinta.
So berpolitik yang benar seperti
apa? nah ini pertanyaan yang retoris dan idealis sekali namun jika kita berkaca
pada politik yang dianut junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, dimana
kepentingan rakyat adalah yang utama nicaya tidak akan ada kasus-kasus seperti
yang terjadi saat ini. Beliau tidak mengatasnamakan rakyat sebagai tujuan tapi
mengutamakan dan membuktikan dengan bentuk perbuatan mulia nan nyata.
Apakah bisa manusia berprilaku
seperti beliau ? seharusnya bisa karena apa yang dicontohkan oleh beliau adalah
hal yang manusiawi dan dilandasi perikemanusiaan yang adil dan beradab. Beliau
adalah contoh pemimpin yang berpolitik berdasarkan cinta yang tulus. Selain itu
kekuasaan yang dimiliki seorang pemimpin seharusnya menjadi kekuatan untuk
mengarahkan, mengawasi, menegur,membimbing dan bertindak tegas serta memberi
contoh tauladan pada bawahannya untuk bisa bekerja dengan baik (jujur dan
terpercaya).
Akhir kata coba jikalau para politisi
negeri ini berpolitik didasari oleh cinta, maka tak kan ada yang hidup
kelaparan, kemiskinan, tauran, anarkisme, korupsi sebab cinta tak kan
membiarkan semua itu terjadi. Tentunya cinta yang benar-benar tulus “apa adanya”
bukan karena “ada apanya”.
(smoga menginspirasi para politisi dinegeri ini yang 2014 akan mengikuti pemilu)
(smoga menginspirasi para politisi dinegeri ini yang 2014 akan mengikuti pemilu)
@bungarynugraha
2673BC95